Nasi uduk adalah makanan yang mudah ditemukan di segala tempat, dimana persebaran makanan ini sangat merata di seluruh wilayah budaya Betawi. Varian dari nasi uduk amat beragam. Dari mulai cara pengolahan, sampai pada ’teman makan’ nya seperti ayam goreng, empal, tempe, bahkan yang spesial seperti semur jengkol, semur tahu dan semur kentang. Biasanya penyajian nasi uduk dilengkapi dengan sambal kacang sehingga rasa gurihnya bercampur dengan rasa pedas dari sambal tersebut.
Di masyarakat Betawi, nasi uduk sering disajikan sebagai menu untuk sarapan pagi, selain juga difungsikan sebagai pelengkap menu pada kenduri sederhana maupun hajatan-hajatan lainnya. Adapun bahan pembuatannya antara lain : beras, santan, jahe, lengkuas, daun salam, daun pandan, bawang merah, biji pala, kencur, dan garam.
Cara pembuatannya adalah beras dicuci bersih dan direndam selama 30 menit lalu ditiriskan. Beras dikukus selama 30 menit, lalu diangkat dan ditiris. Pala dan kencur dihaluskan dan dimasukkan ke dalam santan bersama jahe, lengkuas, daun salam dan daun pandan, lalu dididihkan. Setelah santan mendidih, diberi garam dan diangkat, kemudian beras dan santan dimasak selama 30 menit.
Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).