Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Bandung merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Sehubungan dengan kedudukannya itu, BPSNT Bandung memiliki dua fungsi, yaitu : pertama, melakukan pengamatan dan penganalisisan data kesejarahan dan nilai tradisional. Kedua, melakukan pendokumentasian dan penginformasian kesejarahan dan nilai tradisional. Adapun wilayah kerja BPSNT Bandung adalah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, BPSNT Bandung memiliki kedudukan yang penting di dalam pelestarian kebudayaan dalam arti yang luas. Konsep pelestarian kebudayaan bertitik tolak pada upaya memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan. Upaya memelihara kebudayaan dilakukan oleh BPSNT Bandung melalui inventarisasi peninggalan-peninggalan sejarah, upacara-upacara adat, cerita rakyat, sistem teknologi tradisional, ungkapan tradisional, naskah kuno, permainan rakyat dan sebagainya. Dalam upaya mengembangkan kebudayaan, BPSNT Bandung melakukan pengamatan dan penganalisisan data kesejarahan dan nilai tradisional. Dari hasil kajian itu diharapkan nilai-nilai kesejarahan dan nilai-nilai tradisional sebagai warisan bangsa dapat terus dimanfaatkan dalam kehidupan masa kini.
Saat ini BPSNT Bandung telah berhasil melakukan inventarisasi berbagai hal yang berkaitan dengan kesejarahan dan nilai-nilai tradisional. Namun demikian, di dalam kegiatan pengamatan dan penganalisisan (penelitian) hasilnya belum sesuai dengan harapan. Hasil penelitian selama ini dirasakan masih kurang memenuhi kaidah metodologi penelitian. Terutama dalam hal merumuskan pokok permasalahan dan tidak menerapkan teori di dalam penganalisisan sehingga laporan penelitian yang dihasilkan hanya mendeskripsikan keadaan di lapangan. Akibat masih lemahnya tingkat analisis dalam penelitian yang dihasilkan oleh BPSNT Bandung, maka kontribusi BPSNT Bandung di dalam upaya mengembangkan kebudayaan belum mencapai hasil yang maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPSNT Bandung merasa perlu mengadakan kegiatan presentasi proposal penelitian. Dalam kegiatan tersebut proposal yang diajukan oleh para peneliti akan dibedah. Proses pembedahan itu dimulai dari penajaman judul, pokok permasalahan, ruang lingkup, pendekatan dan penerapan teori yang relevan. Upaya menyempurnakan perangkat metodologis yang akan dipakai dalam penelitian, dilakukan dengan mengundang para pakar (sebagai pengarah dan narasumber) dari perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian, dan instansi-instansi yang terkait. Dari kegiatan ini diharapkan diperoleh berbagai masukan dan pemikiran baru yang dapat mengisi kekurangan pada proposal penelitian.
Daftar kegiatan Bedah Proposal yang pernah dilaksanakan:
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Berdasarkan tugas dan fungsinya, BPSNT Bandung memiliki kedudukan yang penting di dalam pelestarian kebudayaan dalam arti yang luas. Konsep pelestarian kebudayaan bertitik tolak pada upaya memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan. Upaya memelihara kebudayaan dilakukan oleh BPSNT Bandung melalui inventarisasi peninggalan-peninggalan sejarah, upacara-upacara adat, cerita rakyat, sistem teknologi tradisional, ungkapan tradisional, naskah kuno, permainan rakyat dan sebagainya. Dalam upaya mengembangkan kebudayaan, BPSNT Bandung melakukan pengamatan dan penganalisisan data kesejarahan dan nilai tradisional. Dari hasil kajian itu diharapkan nilai-nilai kesejarahan dan nilai-nilai tradisional sebagai warisan bangsa dapat terus dimanfaatkan dalam kehidupan masa kini.
Saat ini BPSNT Bandung telah berhasil melakukan inventarisasi berbagai hal yang berkaitan dengan kesejarahan dan nilai-nilai tradisional. Namun demikian, di dalam kegiatan pengamatan dan penganalisisan (penelitian) hasilnya belum sesuai dengan harapan. Hasil penelitian selama ini dirasakan masih kurang memenuhi kaidah metodologi penelitian. Terutama dalam hal merumuskan pokok permasalahan dan tidak menerapkan teori di dalam penganalisisan sehingga laporan penelitian yang dihasilkan hanya mendeskripsikan keadaan di lapangan. Akibat masih lemahnya tingkat analisis dalam penelitian yang dihasilkan oleh BPSNT Bandung, maka kontribusi BPSNT Bandung di dalam upaya mengembangkan kebudayaan belum mencapai hasil yang maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPSNT Bandung merasa perlu mengadakan kegiatan presentasi proposal penelitian. Dalam kegiatan tersebut proposal yang diajukan oleh para peneliti akan dibedah. Proses pembedahan itu dimulai dari penajaman judul, pokok permasalahan, ruang lingkup, pendekatan dan penerapan teori yang relevan. Upaya menyempurnakan perangkat metodologis yang akan dipakai dalam penelitian, dilakukan dengan mengundang para pakar (sebagai pengarah dan narasumber) dari perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian, dan instansi-instansi yang terkait. Dari kegiatan ini diharapkan diperoleh berbagai masukan dan pemikiran baru yang dapat mengisi kekurangan pada proposal penelitian.
Daftar kegiatan Bedah Proposal yang pernah dilaksanakan:
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009