Jurnal Penelitian Edisi 36/Maret 1007
Drs. Yudi Putu Satriadi
Abstrak:
Orang Sunda pada prinsinya memiliki sikap yang sama dengan etnik lain dalam hal penyesuaian atau adaptasi. Namun sikap orang Sunda memegang falsafah hidup yang menitikberatkan pada sikap mengalah untuk menang, membuat orang/etnik Sunda sangat jarang terlibat konflik dengan etnik lain di mana pun di wilayah Indonesia. Sikap ngawayahnakeun atau sikap bersabar sampai batas tertentu, dipakai oleh orang Sunda bila mendapat perlakuan tidak mengenakkan selama tidak menyinggung martabat dan harga diri, apalagi jika perlakuan tersebut saat orang Sunda memerlukan sesuatu.
Faktor utama yang menjadi penentu keberhasilan orang Sunda mampu beradaptasi dengan etnik lain di daerah mana pun adalah sikap terbuka untuk memperkenalkan diri kepada etnik lain dan terbuka pula untuk menerima budaya etnik lain, bahkan memadukannya dengan budaya Sunda, sehingga menjadi budaya baru tanpa menghilangkan ciri khas budaya asal. Dengan demikian, orang Sunda dikenal sebagai suku bangsa yang ramah, mengalah, sabar, tetapi gigih, teguh pada pendirian dan mudah diterima menjadi sahabat oleh etnik lain.
Faktor utama yang menjadi penentu keberhasilan orang Sunda mampu beradaptasi dengan etnik lain di daerah mana pun adalah sikap terbuka untuk memperkenalkan diri kepada etnik lain dan terbuka pula untuk menerima budaya etnik lain, bahkan memadukannya dengan budaya Sunda, sehingga menjadi budaya baru tanpa menghilangkan ciri khas budaya asal. Dengan demikian, orang Sunda dikenal sebagai suku bangsa yang ramah, mengalah, sabar, tetapi gigih, teguh pada pendirian dan mudah diterima menjadi sahabat oleh etnik lain.
Kata kunci: Multietnik, konflik, adaptasi, keterbukaan.